Jakarta – Sejak diluncurkan tahun 2016 lalu, e-FLPP membawa inovasi berupa otomatisasi pengujian data calon debitur, integrasi dengan data kependudukan Dukcapil Kemendagri, pengamanan sistem dengan penggunaan Sertifikat Elektronik oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan membangun Database Terpusat (Data Center). Tidak hanya itu, e- FLPP masuk menjadi TOP 99 Pelayanan Publik 2018 yang diadakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PAN-RB).
Selasa (10/7) e-FLPP kembali berkompetisi menuju TOP 40 Pelayanan Publik 2018. Sekitar 30 menit, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti didampingi oleh Direktur Utama PPDPP, Budi Hartono bersama dengan Direktur Operasi PPDPP, Nostra Tarigan memaparkan inovasi e – FLPP dihadapan tim juri independen yang dipimpin oleh JB Kristiadi dengan para anggota tim yaitu Siti Zuhro, Nurjaman Mochtar, Tulus Abadi dan Refly Harun.
Lana Winayanti menjelaskan secara detail cara e-FLPP bekerja. E-FLPP diciptakan untuk menjawab permasalahan dalam pengujian data calon debitur yang sebelumnya dilakukan secara manual. Antara lain, data yang disampaikan tidak lengkap/tidak sesuai; proses pengujian memakan waktu yang lama; pengecekan data debitur kurang akurat; proses antrian pengujian data yang tidak tertib; dan keamanan data tidak terjamin.
“Dengan sistem e-FLPP, proses pengujian data untuk 8.000 calon debitur (6 batch) dapat diselesaikan hanya dalam waktu 3 jam,” ujar Lana Winayanti.
E-FLPP menjadikan penyaluran dana FLPP lebih cepat. Selain itu juga meningkatkan ketepatan sasaran penerima manfaat dengan cara melakukan penolakan secara otomatis terhadap data yang tidak valid, memberikan efisiensi dan efektifitas dari sisi biaya, sehingga meningkatkan pelayanan kepada stakeholder. Sebelumnya, proses pencairan dana FLPP terlambat; kurang menjamin ketepatan sasaran penerima manfaat; kurang efisien dari sisi waktu dan biaya; serta berujung pada pelayanan kepada stakeholders menjadi tidak prima.
Acara Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018 yang digagas Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah berjalan tahun ke-4 dimulai sejak tahun 2014 lalu. Tema Kompetisi Sinovik di tahun 2018 adalah ‘Inovasi Pelayanan Publik untuk Percepatan Mewujudkan Nawa Cita dan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan’. Hingga per 6 Juli 2018, realisasi FLPP yang disalurkan telah mencapai Rp. 1,25 Triliun sebanyak 10.829 unit rumah.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP), sebagai inovator sistem ini bersama dengan 15 Instansi Kementerian dan 82 unit pelayanan lainnya dari instansi pemerintah di seluruh Indonesia dijadwalkan mengikuti proses yang ada dalam mengikuti kompetisi tersebut. (kom/ind)
Operator Komputer | Reptile Enthusiast | Content Creator di @omkisbung | Pemerhati Teknologi dan Sains