Palangka Raya – Asap dampak karhutla kian hari makin pekat dan sudah melewati ambang batas Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yaitu kategori berbahaya. Bahkan jarak pandang di tengah kota Palangka Raya mencapai 300 meter seminggu terakhir. Banyak langkah yang dilakukan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, mulai dari penggunaan helikopter untuk water bombing, mobil damkar dari berbagai instansi dan organisasi, pembagian masker, membuat rumah oksigen bahkan salat minta hujan. Semua langkah tersebut dilakukan dengan harapan dapat mengurangi kabut asap dan dampaknya.
Ir. Leonard S. Ampung, M.M., M.T. Kepala Dinas Perkimtan Provinsi Kalimantan Tengah, bersama seluruh jajarannya langsung turun ke jalan untuk membagikan masker gratis untuk masyarakat Palangka Raya. Sebanyak 5000 buah masker habis dibagikan dalam aksi Senin siang (16/9), di kawasan traffic light simpang 3 jalan Garuda dan jalan Tjilik Riwut Km. 3 Palangka Raya.
“Beberapa hari terakhir di Palangka Raya kabut asap makin pekat, maka kami berinisiatif untuk melakukan aksi kecil dengan membagikan masker gratis. Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker saat beraktifitas diluar ruangan, mengkonsumsi vitamin dan banyak minum air putih agar tubuh tetap fit,” ungkap Leonard.
Saat ini beberapa alat kesehatan seperti oksigen kaleng dan masker yang terstandarisasi mulai susah ditemukan. Kalaupun ada harganya mengalami kenaikan karena sedikitnya stok atau stok habis. Peralatan tersebut menunggu kiriman dari kota atau pulau lain yang juga terkendala, karena jika pengiriman melalui jalur udara mengalami keterlambatan akibat kabut asap yang mengganggu penerbangan. (JHH/MIF)
Operator Komputer | Reptile Enthusiast | Content Creator di @omkisbung | Pemerhati Teknologi dan Sains