Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Mendorong dan menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan Direktur Perencanaan Penyediaan Perumahan Dwityo Akoro Soeranto dan Direktur Perencanaan Pembiayaan Eko Djoeli Poerwanto pada acara Talkshow di I Radio 89.6 FM dalam Memperingati Hari Perumahan Nasional 2018 yang mengusung Tema “Wujudkan Rumah Rakyat Berkualiatas” pada Selasa 27 Agustus 2018.
Sejarah Hari Perumahan Nasional (Hapernas) berawal dari Kongres Perumahan Rakyat Sehat yang dibuka oleh Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia Muhammad Hatta pada tanggal 25-30 Agustus 1950. Dalam kongres tersebut Bung Hatta menyampaikan bahwa cita-cita untuk terselenggaranya kebutuhan perumahan rakyat bukan mustahil apabila kita mau sungguh-sungguh, bekerja keras, semua pasti bisa. Kemudian pada tanggal 6 Agustus 2008 lahir Keputusan Menteri Negara Perumahan Nasional No: 46/KPTS/M/2008 tentang Hari Perumahan Nasional yang menyatakan tanggal 25 Agustus sebagai Hari Perumahan Nasional.
“Presiden Joko Widodo telah Mencanangkan Program 1 Juta Rumah yaitu sebuah gerakan memepercepat penyediaan perumahan, dengan menargetkan pembangunan 1 juta Unit setiap Tahun. Selama 3 tahun ini, dengan segala tantangan 1 juta unit perumahan tersebut belum terpenuhi. Pada Tahun 2015 pemerintah berhasil membangun sekitar 700 Ribu, 2016 sekitar 805 Ribu, 2017 sekitar 904 Ribu, 2018 hingga Agustus ini sudah Tercapai 582 Ribu. Pemerintah berupaya tahun 2018 ini pembangunan mencapai 1 Juta Unit.” Ujar Dwityo Akoro.
Dalam rangka mensukseskan peringatan Hapernas 2018, Kementerian PUPR menyelenggarakan rangkaian kegiatan diantaranya yakni, ziarah ke makam Menteri Pekerjaan Umum periode 1988-1998 Radinal Mochtar dan makam Wakil Presiden Pertama yang juga Bapak Perumahan Indonesia Muhammad Hatta atau Bung Hatta, pameran rumah rakyat pada 22-30 September 2018 di Jakarta Covention Center, workshop tentang “Disruptive Technology for Affordable Housing” pada 17 September 2018 di Kementerian PUPR, sayembara rumah tapak dan rumah susun bersubsidi pada Juli-September 2018, peresmian rumah layak huni di Kota Palu pada 2 Oktober 2018 dan turnamen Gateball antara mitra perumahan pada 29-31 Agustus 2018.
Direktur Perencanaan Pembiayaan Eko Djoeli Poerwanto mengatakan Sebagaimana diketahui rumah ini tidak dibangun seluruhnya oleh pemerintah melainkan dibangun oleh pengembang, dan masyarakat dapat memperoleh melalui kredit atau KPR bersubsidi, pemerintah dalam hal ini menyediakan jumlah yang banyak.
Pemerintah memberikan bantuan kepada masyrakat untuk akses penghunian, untuk akses penghunian ini pemerintah menyediakan Rumah Susun murah dan Rumah Susun sederhana sewa. Pemerintah menyediakan untuk mayarakat berpenghasilan rendah yang ada di Perkotaan.
Tahun 2018 ini harga jual Rumah untuk di daerah Jabodetabek 148,5 Juta, untuk Jawa sekitar 130 Juta, Kalimantan Sekitar 142 Juta, Makasar dan Sulawesi 136 Juta, semua ini bisa diperoleh dengan bunga 5% dan Tenornya sampai 20 Tahun serta bebas PPN.
“Buat Masyarakat yang membutuhkan rumah, silahkan ini adalah kesempatan untuk memperoleh rumah bersubsidi dan seluruh kemudahan sudah diberikan pemerintah, tunda dulu untuk kredit barang-barang yang lain lebih baik beli rumah saja dulu.” ujar Eko Heripoerwanto. (Bagian Hukum dan Komunikasi Publik Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR)
Operator Komputer | Reptile Enthusiast | Content Creator di @omkisbung | Pemerhati Teknologi dan Sains